Demonstrasi besar-besaran dan kericuhan terjadi di Amerika kemarin Senin (25/5/2020). Hal ini disebabkan karena Kematian penduduk kulit hitam Amerika Serikat, George Floyd akibat ulah salah satu oknum kepolisian.
Protes kesatu kali pecah di Minneapolis, Minnesota, AS, sehari sesudah kematian George Floyd. Demonstrasi meluas dan dilangsungkan ricuh.
Tunangan George Floyd ikut menyokong aksi turun ke jalan ini. Namun ia dan family mendiang George Floyd bercita-cita demonstrasi dapat dilakukan dengan damai.
“Bangun pagi untuk menyaksikan Minneapolis terbakar dapat menjadi urusan yang menghancurkan Floyd,” ujar Courteney Ross, tunangan George Floyd, dilansir dari Star Tribune, Minggu (31/5/2020).
Lebih lanjut Courteney Ross menuliskan bila George Floyd menyenangi Minneapolis yang menjadi lokasi tinggalnya. Dia juga ialah sosok lelaki yang menyukai perdamaian.
“Dia menyukai kota ini. Dia datang kemari (dari Houston) dan bermukim di sini guna orang-orang selama dan kesempatan. Segala mengenai dirinya ialah cinta dan kedamaian,” tutur perempuan yang telah bareng George Floyd sekitar 3 tahun ini.
“Saya memahami betapa frustrasinya mereka. Saya hendak orang-orang protes dengan teknik yang damai,” imbuhnya.
Courteney Ross pun berkomentar soal penangkapan Derek Chauvin, polisi yang menciduk George Floyd dan berujung kematian sang kekasih.
Seperti dikabarkan CBS Minnesota, wanita tersebut tak dapat menahan emosinya saat Derek Chauvin telah ditangkap. Ia merasa lega dan asa mendapat keadilan untuk George Floyd semakin meningkat sesudah penangkapan polisi itu.
“Ini ialah hal yang melegakan. Terima kasih telah memungut langkah mula untuk menolong kami mengejar ketenangan, ini sedikit mengenyahkan rasa sakit kami,” ucap Courteney Ross.
Kasus George Floyd berawal saat ia melakukan pembelian barang di toko kelontong, lantas dituduh menggunakan uang palsu. Pihak toko lapor polisi, yang lantas menangkap George Floyd dengan tidak wajar.
Leher George Floyd ditindih lutut polisi Derek Chauvin saat ia tiarap. Aksi Derek Chauvin berikut yang lantas menewaskan George Floyd.
